Feeds:
Pos
Komentar

Awal bulan Maret 2010, adalah saat yang tak kan pernah bisa hilang dari benakku. Dari hasil check dokter, ternyata aku mengidap kista ovarium dan harus dioperasi. Bagai petir menyambar, aku terduduk, keringat dingin mengucur deras di seluruh tubuhku dan entah mengapa, aku merasa aku berada di suatu dunia yang lain. Aku menggigil diruangan dokter yang tanpa AC itu. Aku hanya mampu bicara…”bila operasi, apakah bisa disini dokter ?”

Tidak mudah bagiku melalui saat – saat seperti ini. Dalam kesendirian, aku menangis…aku menumpahkan seluruh resahku lewat titik – titik air mata yg jatuh basahi pipiku, aku membiarkannya jatuh tanpa tertahan…aku lega, plong rasanya…

Waktu terus beranjak, akuĀ  melalui malam itu dengan kepasrahan yang mendalam…Tuhan, aku menerima semua ini..

Abang dan adik – adikku terus memberi support dan berusaha untuk tenangkan hatiku…”bila operasi adalah solusi terakhir, jangan kuatir, kita akan mengusahakan biayanya, yg penting kamu sembuh, sehat kembali”.

Aku menjalani hari – hariku dengan pikiran yang terkadang sulit kukenali. Siapa aku ? Perlahan, aku bangkit. Berbagai info tentang penyakit itu aku cari, buku2, internet adalah teman yang setia. Dikatakan, bahwa kista bisa hilang tanpa operasi. Aku semakin semangat. Dari situ, aku mendapatkan info tentang produk mahkota dewa. Aku menghubungi Ibu Alexia Wispranti, beliau melayaniku dengan ramah dan bersahabat, walau itu hanya via handphone. Dari beliaulah, aku memperoleh beberapa obat yang aku konsumsi sampai hari ini. Beliau mengirim kapsul MADECA, kapsul sambiloto, kapsul umbi dewa, kapsul temulawak, kapsul temu mangga, kapsul temu putih, lengkap dengan tulisan tangan, dosis yang harus aku ikuti.

Bulan ini adalah bulan yang penuh tantangan bagiku. Bagaimana tidak ? Banyak pantangan makan dan minum yang harus aku ikuti. Awalnya sedikit berat, namun keinginan untuk sembuh menghalau segalanya. Lambat laun aku merasakan, tubuhku agak enteng dan sakit yang kurasakan mulai berkurang. Aku percaya, di balik semua ini, ada DIA yang tak pernah tinggalkan aku. DIA tetap bertindak dalam hidupku, dari adanya teman -teman yang care terhadapku, orang – orang tercintaku, keluarga bahkan alam yang turut menemaniku.

Bapa, aku percaya, Engkau baik bagiku…biarlah bilur – bilur lukaMu sembuhkanku. Terima kasih Bapa, terima kasih Bunda…

Mengapa engkau pergi…

Terlahir dalam keluarga besar…sebagai putri sulung kerap aku dijadikan tempat untuk berbagi rasa…curhat oleh adik – adik aku…termasuk ketika adik iparku memberitahukan bahwa istrinya sedang sakit…”dia lemah kak, bahkan untuk berbicara saja sudah tidak mampu”…Tersentak…ada sebersit takut…akankah ini pertanda buruk lagi…

Dalam diamku, harapan untuk bisa bertemu seperti seuntai doa…

Pagi datang…bukan berita baik kudengar…adikku pergi…selamanya…100_2644

Tuhan…dengan inikah ENGKAU menunjukkan kuasaMU…

Satu persatu kenangan bersamanya datang silih berganti…lembar demi lembar terbuka…hadirkan tangis…derai airmata, tak mampu tenangkan hati…adikku…aku belum sempat membuatmu bahagia…Sepanjang hidupmu, hanya derita yang kerap ada…penyakit…kepergian orang-orang terdekat denganmu…aku tak kuasa…aku tak mampu…

Adakah BAPA sempurnakan bahagiamu di atas sana…hanya itu pintaku. Mungkin menurutku, engkau tak bahagia…tapi kehadiran suami dan 4 orang anakmu…yang kini sangat kehilanganmu…adalah sumber bahagia yang tiada tara bagimu…

Adikku…sebagai kakak, aku berjanji untuk menjaga anak-anakmu…mungkin ini dapat membuatmu sedikit tenang di alam sana…anak – anakmu adalah pengganti dirimu bagiku…

Mariana Rosmari Telaumbanua…07 Mei 1975 – 16 September 2009…masa hidup yang singkat…Rest In Peace…

Kepergianmu…

100_1988Senja hampir mendekati malam, ketika kabar tentangmu sampai padaku…kuatir…takut…harap-harap cemas dan sebait doa selalu terucap tiada henti…moga aku sempat bertemu dan melihatmu dalam suasana ceria.

Sepanjang perjalanan, semua tentangmu terbayang satu persatu…senyummu…tawamu…juga tangismu…

Penyakit itu, kenapa datang terlalu cepat…kenapa bukan aku saja ???

Pertemuan kita ternyata tak seindah yang kubayangkan…tubuhmu yang hampir kaku ada dalam pelukanku…helaan nafas satu – satu yang terhembus dari hidungmu isyaratkan lain…jangan pergi !!!

Seruanku tak engkau dengarkan…tidak juga membuatmu bangun…sayang…semua terjadi begitu cepat…seperti mimpi…engkau tinggalkanku untuk selamanya…

Menjerit setinggi langitpun…tak kembalikan engkau padaku…kepedihan merajam hati…tangis pilu tak jua redakan luka…perpisahan ini abadi…kenangan yang terukirpun terlalu sedikit untuk kujadikan obat rindu…

Detik-detik yang berlalu sangat mencekam…tak kuasa menghalang pergimu…

Tiada rela ucap kata selamat jalan…tetapi kenyataannya…engkau tak berpaling…pergi jauh…tak sanggup tergapai lagi…

Tenang…bawa damai…

100_1194Kemarahan…mungkin bukan sesuatu yang diinginkan terjadi, tetapi terkadang hal itu sangat sulit dihindari. Apalagi jika dalam waktu bersamaan, kita juga sedang menghadapi masalah lain yang butuh perhatian serius. Kata – kata, sikap bahkan mimik oranglain yang kita jumpa bisa berdampak buruk bila tidak di tolerir.

Namun, terlambat datangnya bila baru menyadari bahwa tidak seharusnya kita bersikap demikian. Mungkin terlambat juga datangnya ketika coba mengingat kembali berbagai kebaikan yang pernah kita terima dari oranglain…marah…menutupi segala kebaikan bahkan cendrung untuk melupakannya…walau sesaat saja.

Jarang didapati, bahwa kita sempat berpikir jernih…marah ya marah dulu. Setelah terjadi, penyesalan baru timbul…kenapa tadi tidak bisa ya menahan diri ???

Bila keadaan memaksamu untuk marah…berdiamlah sejenak…tarik nafas…pandanglah langit…hamparan laut biru…

Nuansa ini bisa bikin tenang…dan damai hadir kembali…so, minta maaf…

Sotanga gari…

Sotanga gari adalah sejenis tumbuhan merambat. Di daerah Nias, tumbuhan ini dijadikan sebagai obat herbal.100_0702

Mungkin, sotanga gari juga dikenal daerah lain dan manfaatnyapun sama. Bila terserang demam karena “ditegur” oleh hal – hal “asing”, misalnya kena gerimis, biasanya daunnya diambil beberapa helai, diperas kuat, lalu disaring dan diminumkan sedikit kepada si sakit, sedangkan ampasnya dibalurkan ke seluruh badan.

Alam menyediakan begitu banyak tumbuhan yang berkhasiat sebagai obat, maka peliharalah…jaga keseimbangannya…

Terima kasih BAPA…

100_120425 AgustusĀ  adalah hari jadiku…

Beberapa detik menjelang tanggal 25 Agustus sungguh kulalui dengan debar jantung…masihkah Tuhan izinkan aku menapaki usia baruku…dan sungguh mulia DIA yg maha tinggi…aku diizinkan untuk itu.

Aku tidak tau harus bagaimana mengungkap rasa terima kasihku yg sedalam – dalamnya selain sebait doa…

Entah apa yang mendorongku menghitung jumlah teman dan keluarga yang turut berbahagia…tapi sampai detik aku menulis disini…ada 62 orang…belum termasuk yg mungkin lupa atau baru besoknya memberi ucapan selamat…

Kehadiran mereka lebih dari sejuta kado yg indah…hangatnya persaudaraan seakan memberiku penghiburan bahwa aku tidak sendiri.

Hari ini sungguh penuh aneka warna…

Ketika harus memilih…

100_0991Kala sang waktu berkuasa menetapkan segala hari, segala kejadian, segala suasana bahkan seluruh hidup ini…aku hanya dapat pasrah. Awalnya, hampir tidak bisa trima, mengapa semua seperti di luar kehendak. Tetapi, mungkin itulah misteri kehidupan. Andai boleh berteriak…, kutahu juga nggak akan memecahkan keheningan malam ini.

Seperti pelangi yang penuh dengan pesona warna, hidupkupun demikian…sungguh, setiap saat adalah SYUKUR…walau tidak terpungkiri, kerap begitu banyak tanya, mungkin seperti banyakknya bintang di langit. Bertanya…bertanya…dan terus bertanya…kemana akan berlabuh. Semakin ku mengejar…semakin menjauh…namun, ketika berdiam…seolah mengajakku melangkah…dan terus melangkah.

Sejenak…aku lelah. Aku syukuri, aku merasa lelah…sebab jika tidak, mungkin aku akan terus berlari.

Dalam diam, hati berbicara…PASRAHKAN HIDUP PADA YANG KUASA…lalu terasa damai dan tenang. Berhenti menghitung hari, berhenti menatap hampa, berhenti dalam pergumulan ragu…

Lalu, melangkah anggun ditemani hari – hari…entah itu suka, entah itu duka…entah itu bahagia…entah itu kecewa, entah itu dipinggirkan…entah itu dikelabui…entah teman menjelma seperti musuh dalam selimut…entah itu musuh berbulu domba…dan masih banyak entah – entah yang lain…Yakinkan diri…pasti kan berlalu.

Karena, pada waktu jua telah terukir satu sikap…walau dalam sendiri…DIA selalu ada untukku…betapa bahagia menjadi hambaNYA…betapa hangat kebersamaan denganNYA…betapa abadi persahabatan dengan diriNYA…awan, sang bayu, mentari, rembulan, bintang gemintang, debur ombak, hamparan laut biru, indahnya kembang seperti bernyanyi…segala ciptaanMU…juga adalah bahagiaku…terima kasih TUHAN…

Mimpi – mimpiku…

Menggeluti rutinitasku sekarang ini, sungguh jauh dari apa yg pernah aku cita-citakan…menjadi seorang perawat kesehatan. Banyak upaya aku lakukan demi keinginan itu, termasuk belajar keras agar lulus dari SLTP dengan nilai bagus, juga berusaha menambah tinggi badan dengan cara hampir setiap pagi sebelum berangkat sekolah, aku bergantung di pintu rumahku hingga rasanya tulang-tulangku seperti “bern100_1462yanyi”…namun, kenyataannya…aku mengalah pada kehendak orangtua untuk tidak melanjutkan study di situ karena alasan ekonomi. Melanjut di SMA aku lalui dengan hati yg entah bagaimana. Ini masih lebih baik daripada aku diminta nganggur…no !!!

Setelah menamatkan SMA aku terpaksa berhenti lagi-lagi karena alasan ekonomi. Ah, andai saja…tapi, tidak tega melihat orangtuaku sedih melihatku seperti orang linglung…

Dirumah saja selama 3 thn, sungguh menciptakan berbagai hal dlm hidupku…belajar dari anak kecil.

Tiga tahun kemudian, orangtuaku kabulkan kerinduanku untuk duduk di bangku pendidikan lagi, hingga akhirnya aku bisa selesai Diploma III Pertanian.

Melanglang buana di dunia kerja mengajariku banyak hal. Salah-satunya adalah belajar menahan diri dan emosi.

Waktu berlalu…entah ini yg namanya RencanaNYA, aku menikmati setiap pekerjaanku, walau bagi orang tertentu, mangatakan bahwa apa yg aku lakukan tidak ada artinya. Mengelola obat-obat herbal dengan bekal ilmu dari PT.MARTINA BERTO-JAKARTA…di dukung oleh ilmu pertanian yg aku trima di bangku perkuliahan.

Sebuah kerinduanku adalah…mempunyai satu kawasan kecil, dimana disana aku dapat berbuat sesuai dengan pikiranku. Disana, aku ingin menanam berbagai tanaman herbal, di panen, disimpan dan disediakan untuk umum, baik dalam bentuk racikan maupun seduhan. Aku membuat satu gazebo tempat orang-orang bersantai sejenak dari rutinitasnya. Suatu area yg dikelilingi oleh pohon-pohon rindang dan rimbun. Aku terapkan pertanian organik.

Mimpi manis…berbuah nyatakah ???

Bagaimana mendidik anak ?

IMG_6105Bukan menggurui tapi sekedar berbagi…anak-anak sangat takut bila dibentak atau dimarahi dengan keras. Hal ini sangat berdampak bagi perkembangan psikisnya. Pada masa petumbuhan dan perkembangan selanjutnya, anak bisa menjadi penakut atau bahkan sebaliknya menjadi seorang pembangkang. Bisa dibayangkan, bagaimana kelak bila ia tumbuh dewasa…Saya hanya mau mengajak para orangtua untuk memahami anak. Seperti apakah anda mengharapkan anak anda kelak. Maka perlakukanlah ia dengan penuh kasih sayang, dengarkanlah dia dengan lembut…apa yang anda dapatkan ? Pelukan hangat dan rasa sayang yang tak berkesudahan darinya. Bahagia kan ???

Flora berkhasiat

100_1209Woyo-woyo yang dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai Kecombrang, ternyata batang mudanya bisa dimanfaatkan sebagai obat batuk pada anak-anak. Cara menggunakannya sangat mudah. Ambil batang mudanya, layukan diatas api, tumbuk sampai mengeluarkan air, saring, lalu minumkan kepada si anak. Yakinlah, si batuk akan pergi jauh.